Jumat, 18 Februari 2011

Siapa bilang YESUS Hidup Membunjang ???

 

Tidak akan ada kristianis yang akan mempercayai bahwa Yesus, Tuhan yang mereka sembah itu, mempunyai istri dan keturunan. Bahkan kita umat Islampun, akan tercengang tidak percaya bahwa dalam sejarah hidupnya Yesus pernah kawin dan mempunyai keturunan, karena selama ini kita juga dijejali oleh cerita kaum Kristen bahwa Yesus keburu diangkat kesorga tanpa pernah kawin.
Yesus sebagai manusia yang terlibat dalam sejarah telah dikaburkan sedemikian rupa, sehingga sejarah Yesus benar-benar gelap bagi sebagian besar umat manusia. Yang tinggal adalah Yesus yang dibungkus dengan pakaian ketuhanan, sehingga bagi orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal sehatnya, Yesus benar-benar dianggap sebagai Tuhan. Tapi bagi sebagian manusia yang mau menggunakan akalnya, Yesus sebagai semua kesejarahannya, menjadi sumber pertanyaan akal yang tidak pernah berhenti. Mereka-mereka inilah yang sedikit demi sedikit, menguak misteri sejarah hidup Yesus.
Salah satunya, adalah seorang teolog, pakar Perjanjian Baru dan Gulungan Laut Mati, Prof. DR. Barbara Tiering, dari Univ. Of Sidney Australia. Setelah melakukan penelitian terhadap gulungan-gulungan Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), selama 20 tahun, sampai kepada kesimpulan bahwa Yesus, beristeri, bahkan lebih dari satu, alias Poligami.
Menurut sang Profesor, dalam sejarah kehidupan Yesus, Yesus pernah kawin bahkan 2 kali. Dan upacara perkawinan Yesus, dapat ditelusuri dalam Perjanjian Baru ,yaitu dalam Injil Markus-14:3, Yohanes-12:3 dan Lukas-7:37 dan seterusnya
-Markus-14:3.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. 
-Yohanes-12:3
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, berabad-abad dibantah oleh Gereja. Bahkan Maria Magdalena, difitnah sebagai seorang perempuan pendosa.
Lihatlah Injil Lukas-7:37, bagaimana Maria Magdalena difitnah sedemikian rupa, dengan mengatakan bahwa dia seorang perempuan pendosa :
-Lukas-7:37.
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Tapi lanjutkan dengan membaca ayat-38 dari injil yang sama :
-Lukas-7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Seorang perempuan yang mencurahkan minyak wangi kekepala, , kekaki, dan menciumi lelaki tersebut, menurut Profesor Thiering, adalah upacara perkawinan bangsawan Yahudi.
Dalam masyarakat Yahudi, tidak akan pernah ada seorang perempuan pun, yang ujug-ujug datang mencium seorang lelaki yang bukan muhrimnya, karena perbuatan itu hukumannya adalah hukuman mati.
Dan Yesus adalah seorang bangsawan, karena dia adalah keturunan Raja Daud. Bantahan Prof. Thiering terhadap klaim gereja yang selama berabad-abad menutupi hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, didukung oleh penemuan Injil Philip di daerah Nag Hamadi, Mesir pada tahun 1945.
Dalam Injil Philip ini, disebutkan dengan jelas, bahwa :
There were three who always walked with the lord: Mary his mother and her sister and Magdalene, the one who was called his companion�. And the companion of the [Saviour was ] Mary Magdalene. [He loved] her more than [all] the disciples [and used to] kiss her [often] on her [mouth]. The rest of [the disciples] said to him, 'Why do you love her more than all of us?'The Saviour answered and said to them,'Why do I not love you like her? " (59, 6-12; 63, 32- 64, 5)
Terjemahan ke bahasa Indonesianya, menurut saya :
"Ada 3 orang yang selalu berjalan bersama Yesus : Maria ibundanya dan Maria saudara ibunya, dan Magdalena, yang disebut sebagai pasangannya�. Dan pasangan dari Sang Juru Selamat (Saviour) adalah Maria Magdalena. (Dia mencintai) nya, melebihi cintanya kepada murid-murid yang lain dan sering menciumnya di mulutnya Murid-murid yang lain berkata kepadanya : �Kenapa engkau lebih mencintainya dari pada kami?�. ]Sang Juru Selamat menjawab dan berkata : Kenapa aku tidak mencintai kalian seperti mencintai dia?� (59, 6-12; 63, 32; 64, 5)
Selanjutnya dari hasil penelitian Prof. Thiering, terungkap fakta bahwa acara pernikahan Yesus dgn Maria Magdalena, diselenggarakan pada hari Jum�at tgl 22 Sept. thn 30. Ini adalah upacara pernikahan. Acara resepsinya diselenggarakan 3 thn kemudian, yaitu pada 19 Maret tahun 33 , jam 12 malam. Besoknya Yesus ditangkap, dan disalibkan.Pada tgl 14 Juni 37, jadi 4 tahun setelah penyaliban, lahirlah anak Yesus yg pertama, yg diberi nama Jesus Justus. Anaknya yg ke-3 lahir pada 10 April 44. Namanya tidak diketahui.Anaknya yg kedua tidak ada informasi.Perkawinan Yesus yg kedua berlanhsung dgn seorang perempuan yg bernamaiiLidia,iipada17-Maret-50. Kalau ditambah dengan cerita rakyat di Kashmir, Yesus juga kawin dengan seorang perempuan desa yg cantik. Jadi , Yesus punya 3 istri !!!
Kalau umat Islam, meragukan bahwa Yesus pernah kawin dan punya keturunan, maka buanglah keraguan itu jauh-jauh, karena Allah SWT berfirman dalam Al-Qur�an :
�Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul sebelum engkau, dan Kami memberikan isteri-isteri dan keturunan kepada mereka. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (atau mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab.�
(QS.Ar-Rad 13 : ayat 38).
Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.
SUMBER : http://islamic.xtgem.com

ISLAM MEYELIDIKI YESUS TTG POLIGAMI

Al Kitab membolehkan Poligami
Inilah dasar penafsiran kenapa dalam akidah Kristen :
  1. Perceraian dilarang.
  2. Poligami dilarang.
Lalu kata Yesus kepada mereka "barang siapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadapa istri (baru) nya itu. Dan jika Istri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain maka ia berbuat zinah" (Markus 10: 10-12).
Dengan logika sederhana Kita dapat menafsirkan sebagai berikut:
  1. Jika seseorang menceraikan pasangannya lalu kemudian kawin lagi maka ia zinah atau
  2. Jika seseorang tidak cerai dengan pasangannya lalu kawin lagi maka ia tidak zinah.
Jadi menurut Saya, Yesus membolehkan poligami, hal ini didasarkan pada :
  1. Pernyataan Yesus diatas dan 
  2. Pernyataan yesus bahwa Ia akan mengikut Taurat dan Hukum Nabi terdahulu : 
Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk merombak Hukum Taurat atau Kitab Para Nabi. Aku datang bukan untuk merombaknya, melainkan untuk menggenapinya.  Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: selama langit dan bumi belum lenyap, satu titik pun sekali-kali tidak akan dihapus dari isi Hukum Taurat itu sampai semuanya terjadi.
(Matius 5:17-19)

Yesus mengikut Hukum Taurat dan Nabi terdahulu. 
Sementara Taurat menceritakan Nabi terdahulu, banyak yang punya istri lebih dari satu, berarti Yesus menyetujui Poligami mengingat Yesus tidak akan bertentangan dengan nabi terdahulu.
  1. Yakub punya istri empat : Leha, Rahel, Zilha dan bilha (Kejadian 29).
  2. Sulaiman (salomo) punya tujuh ratus istri dan tiga ratus gundik (I KRR 11:1-4).
Pendapat Kristen bahwa Nabi terdahulu berbuat itu karena sedang kilaf sedang dalam iman lemah menurut saya agak membingungkan, hal ini akan saya bahas di halaman ini paling bawah.
***
Yesus Membebaskan Pezina
Kemuidan kalau poligami dianggap zina itu menggelikan karena Yesus pada suatu kasus membolehkan (membebaskan) perempuan yang berzina.
Pagi-pagi orang yahudi bawa perempuan yang tertangkap berbuat zina kepada Yesus.
...... yang tidak bebas dari dosa silahkan lempari (rajam) perempuan itu....
satu persatu pergi .. tinggal yesus dan perempuan itu... Lalu kata yesus "akupun tidak akan menghukummu, pergilah jangan berbuat dosa lagi" (Yohanes 8 :2-11).
Masalah pelacur yang dibebaskan ini dapat ditafsirkan sebagai berikut :
  • Orang yang menghukum pelacur harus yang suci
Tapi ini dapat berarti:
  • Yesus sendiri merasa tidak suci sehingga Yesus pun tidak berani menghukum pelacur itu 
Ingat menurut Paulus Yesus berasal dari Bunda Maria seorang cewek yang tidak bebas dosa, 
"bukan Adam yang tergoda, melainkan cewek (Hawa) itulah yang tergoda dan jatuh kedalam dosa" (I Timotius 2:14).
 Dan arti lainnya : 
  • Yesus membolehkan pelacuran jika hanya dilakukan sekali dan tidak ada orang suci yang akan merajamnya.
Masuk akal kan?
***
Penjelasan ilmiah mengenai poligami 
Pada dasarnya terkadang ada keadaan dimana jumlah wanita lebih banyak dari jumlah pria, misal pada saat jaman perang dimana  banyak lelaki yang terbunuh.
Jadi poligami digunakan untuk maksud sosiologis dan juga biologis.
Masalah biologis penjelasan adalah sebagai berikut:
Sex atau hubungan suami istri adalah kebutuhan. Wanita yang sudah puber memerlukan sex. Tanpa Sex wanita bisa demam, pening, bisulan dsb. yang terakhir ini sih Gue becanda.
Tanpa (maaf) kehadiran lelaki disinya ada kemungkinan wanita melakukan:
  1. Masturbasi
  2. Ber-lesbian.
Diharapkan dengan poligami mengurangi terjadinya hal itu.
Dalam Islam Poligami dibolehkan jika : 
  1. Lelaki dapat bersikap adil baik hal harta maupun hubungan suami istri, 
  2. Mempunyai kekayaan material dan 
  3. Kekayaan sperma (ini yang penting man! uhuii)
Poligami dalam Islam adalah obat bukan kewajiban! Selain sebagai Obat untuk keadaan dimana jumlah wanita lebih banyak dari pria, juga sebagai Obat untuk kasus Pria yang libidonya terlalu besar seperti Presiden Soekarno dan Crayon Shin Chan.
***
Kerancuan Konsep Nabi Dalam Akidah Kristen
Dalam akidah Kristen konsep Nabi berbeda dengan Konsep Islam.
Dalam akidah Kristen seorang Nabi bisa berbuat salah atau jahat :
  1. Luth "berbuat" zina dengan dua anak gadisnya (Kejadian 19:30-38).
  2. Daud "berbuat" dengan istri orang (II samuel 11:2-5).
  3. Yakub bergulat melawan Allah (kejadian 32:28)
  4. Rubin anak laki-laki Yakub "berbuat" dengan istri Yakub (Kejadian 35:22).
  5. Yesus makannya rakus dan peminum anggur (Lukas 7:34)
  6. Yesus mengutuki Pohon Ara yang tidak bersalah (Matius 11:20-21)
Jadi nabi dalam konsep akidah Kristen bukan-lah orang pilihan terbaik sepanjang jaman. 
Dapat disimpulkan Tuhan Allah asal-asalan pilih  Nabi, alias Tuhan bodoh, kok milih Nabi yang akan jadi teladan umat akhlaknya rendah dan bobrok.
Dalam Injil juga Yesus secara aneh digambarkan berakhlak rendah dengan mengutuki pohon Ara yang tidak berbuah karena memang sedang tidak musim berbuah.
Saya penafsir yang bukan Nabi kok akhlaknya lebih baik dari Nabi-nabi ya? Saya tidak pernah berzina, saya tidak minum anggur, Saya tidak mengutuk pohon, saya tidak bergulat melawan Tuhan. 
Bagaimana, apakah Saya berarti lebih suci dari Nabi orang Kristen? Lebih suci dari Yesus?
Konsep Islam dalam Quran tentang Nabi  
Nabi dalam konsep akidah Islam adalah orang terbaik pilihan  Tuhan, bukan saja dijamannya tapi sepanjang kehidupan manusia sampai kapan pun. 
Nabi adalah orang terbaik atau tauladan dari semua segi-segi kehidupan : 
  1. Terbaik dalam hal keberanian, 
  2. Terbaik dalam hal kecerdasan
  3. Terbaik dalam hal keimana dan 
  4. Terbaik dalam hal akhlak / moral.
Quran menolak cerita-cerita penghinaan AlKitab tentang Nabi-Nabi yang berbuat mesum atau berbuat dosa. Cerita-cerita yang bukan merupakan kitab suci tapi imaginasi Penulis Yahudi yang tidak bermoral. 
"Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka (Quran Baqarah:15)
Nabi adalah orang yang bebas dosa karena selalu dilindungi oleh Roh Kudus (Ruhul Qudus = Malaikat Jibril).
*******
6134 

Kamis, 17 Februari 2011

UMUR AISYAH SEBENARNYA

Sebagaimana diketahui bersama, baru-baru ini kita dikejutkan dengan berita seorang ‘kiai’ (berusia 40 tahun lebih) yang menikahi seorang ANAK perempuan berusia 11 tahun (di beberapa sumber disebutkan berumur 12 tahun). Sang ‘kiai’ juga kemudian menikahi beberapa ANAK yang berusia lebih muda.

Sang ‘kiai’ mengatakan bahwa tindakannya ini diperbolehkan oleh agama (Islam) bla bla bla…dan ada ‘contoh’ dari Rasululloh SAW yg menikahi Aisyah yg berumur 7 tahun bla bla bla…
...
Pertanyaannya, apakah benar Islam (notabene Rasululloh SAW) mengajarkan hal seperti itu? Baiklah, mari kita lihat dan tinjau sejenak tentang ‘isu’ (hoax?) Rasululloh SAW menikahi Aisyah dalam usia 7 tahun tersebut.

Selama hampir 20 tahun, ‘kisah’ kehidupan Rasululloh SAW yg menikahi Aisyah yg (konon) berusia 7 tahun, tertanam dalam benak saya. Dan selama 5-6 tahun terakhir, ketika saya mulai bertobat dan (lebih) banyak belajar (lagi) tentang agama (Islam dan terkadang Kristen), barulah saya menyadari bahwa isu tersebut SERINGKALI dijadikan senjata oleh para orientalis dan musuh-musuh Islam, dengan menyatakan bahwa Rasululloh SAW adalah seorang (masya ALLOH) pedofilia (penyuka anak-anak kecil) bla bla bla…

Hanya saja, saya tidak bisa memberikan argumen yg tepat untuk membantah hal-hal tersebut, hingga beberapa waktu lalu saya sempat temukan sebuah artikel yang mengungkap ‘kebohongan’ Rasululloh SAW menikahi anak di bawah umur. Saat itu saya sudah berniat untuk memuatnya di blog ini, hanya saja artikelnya mendadak hilang.

Walhasil, saya mesti bongkar-bongkar arsip, yang butuh waktu cukup lama, karena tercecer di banyak dvd data.

Alhamdulillah, saya temukan sebuah artikel yang dimaksud, meski nampaknya bukan versi yang full, karena seingat saya, artikel yg saya simpan lebih panjang dan lebih jelas. Namun, saya pikir artikel di bawah ini cukup membantu ‘menjernihkan’ riwayat (hoax) pernikahan Rasululloh SAW dengan Aisyah.

Meluruskan Riwayat Pernikahan St ‘Aisyah RA

Baru-baru ini [22 Desember 2002] diperingati hari ibu. Saya teringat riwayat pernikahan Ummul Mu’miniyn (Ibu para Mu’minin) Sitti ‘Aisyah Radhiaya Lla-hu ‘Anhaa yang perlu diluruskan. Seperti diketahui dalam riwayat yang umum dituliskan di buku-buku dan diajarkan di madrasah, maupun di sekolah umum St ‘Aisyah RA dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Riwayat inilah yang perlu diluruskan.

Hadits mengenai umur St ‘Aisyah RA tatkala dinikahkan adalah problematis, alias dhaif. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam ibn ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan St ‘Aisyah RA tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas. Itupun baru diutarkan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.

Mengenai Hisyam ini Ya’qub ibn Syaibah berkata: “Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq.” Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II, hal.50). Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301). Alhasil, riwayat umur pernikahan St ‘Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.

Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan peristiwa secara khronologis:

- pre 610 Miladiyah (M): zaman Jahiliyah - 610 M: Permulaan wahyu turun - 610 M: Abu Bakr RA masuk Islam - 613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka - 615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah - 616 M: Umar bin al Khattab masuk Islam - 620 M: St ‘Aisyah RA dinikahkan - 622 M: Hijrah ke Madinah - 623/624 M: St ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW

Menurut Tabari: Keempat anak Abu Bakr RA dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya pre-610 M. (Tarikh alMamluk, alTabari, Jilid 4, hal.50). Tabari meninggal 922 M.

Jika St ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti St ‘Aisyah lahir tahun 613 M. Padahal manurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr RA lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu pada tahun sebelum 610 M. Alhasil berdasar atas Tabari, St ‘Aisyah RA tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610. Jadi kalau St ‘Aisyah RA dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Jadi kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan St ‘Aisyah RA, yaitu Asmah.

Menurut Abd alRahman ibn abi Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari St ‘Aisyah RA (alZahabi, Muassasah alRisalah, Jilid 2, hal.289). Menurut Ibn Hajar alAsqalani: Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Taqrib al Tahzib, Al-Asqalani, hal.654).

Alhasil, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga St ‘Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah, dan itu berarti St ‘Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. WaLlahu a’lamu bishshawab.

*** Makassar, 29 Desember 2002 [H.Muh.Nur Abdurrahman]

**Arlan toreandreflo Asr =  http://www.facebook.com/yhoaenkphamanhoeank#!/yhoaenkphamanhoeank?sk=info

Senin, 31 Januari 2011

TUHAN YANG CABUL


"NAIKLAH YESUS KE ATAS KELEDAI BETINA. SEPERTI BIASA YESUS SELALU MEMASUKKAN JARI TELUNJUK DAN KEMALUANNYA NYA KEDALAM LOBANG KEMALUAN KELEDAI BETINA YANG BARU SAJA DICURI DARI BETFAGE HINGGA YESUS MENGELUARKAN CAIRAN BeRUPA MANI.. SEMUA ORANG ISRAEL MELIHAT HOBI YESUS SAMBIL BERSERU :"INIKAH KERJAAN MESIAS?" (INJIL MATIUS 20:22), PD BIBLE TERBITAN 1928 SEBELUM AKHIRNYA DIEDIT OLEH PENDETA KRISTEN