Jumat, 18 Februari 2011

Siapa bilang YESUS Hidup Membunjang ???

 

Tidak akan ada kristianis yang akan mempercayai bahwa Yesus, Tuhan yang mereka sembah itu, mempunyai istri dan keturunan. Bahkan kita umat Islampun, akan tercengang tidak percaya bahwa dalam sejarah hidupnya Yesus pernah kawin dan mempunyai keturunan, karena selama ini kita juga dijejali oleh cerita kaum Kristen bahwa Yesus keburu diangkat kesorga tanpa pernah kawin.
Yesus sebagai manusia yang terlibat dalam sejarah telah dikaburkan sedemikian rupa, sehingga sejarah Yesus benar-benar gelap bagi sebagian besar umat manusia. Yang tinggal adalah Yesus yang dibungkus dengan pakaian ketuhanan, sehingga bagi orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal sehatnya, Yesus benar-benar dianggap sebagai Tuhan. Tapi bagi sebagian manusia yang mau menggunakan akalnya, Yesus sebagai semua kesejarahannya, menjadi sumber pertanyaan akal yang tidak pernah berhenti. Mereka-mereka inilah yang sedikit demi sedikit, menguak misteri sejarah hidup Yesus.
Salah satunya, adalah seorang teolog, pakar Perjanjian Baru dan Gulungan Laut Mati, Prof. DR. Barbara Tiering, dari Univ. Of Sidney Australia. Setelah melakukan penelitian terhadap gulungan-gulungan Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), selama 20 tahun, sampai kepada kesimpulan bahwa Yesus, beristeri, bahkan lebih dari satu, alias Poligami.
Menurut sang Profesor, dalam sejarah kehidupan Yesus, Yesus pernah kawin bahkan 2 kali. Dan upacara perkawinan Yesus, dapat ditelusuri dalam Perjanjian Baru ,yaitu dalam Injil Markus-14:3, Yohanes-12:3 dan Lukas-7:37 dan seterusnya
-Markus-14:3.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. 
-Yohanes-12:3
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
Hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, berabad-abad dibantah oleh Gereja. Bahkan Maria Magdalena, difitnah sebagai seorang perempuan pendosa.
Lihatlah Injil Lukas-7:37, bagaimana Maria Magdalena difitnah sedemikian rupa, dengan mengatakan bahwa dia seorang perempuan pendosa :
-Lukas-7:37.
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
Tapi lanjutkan dengan membaca ayat-38 dari injil yang sama :
-Lukas-7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Seorang perempuan yang mencurahkan minyak wangi kekepala, , kekaki, dan menciumi lelaki tersebut, menurut Profesor Thiering, adalah upacara perkawinan bangsawan Yahudi.
Dalam masyarakat Yahudi, tidak akan pernah ada seorang perempuan pun, yang ujug-ujug datang mencium seorang lelaki yang bukan muhrimnya, karena perbuatan itu hukumannya adalah hukuman mati.
Dan Yesus adalah seorang bangsawan, karena dia adalah keturunan Raja Daud. Bantahan Prof. Thiering terhadap klaim gereja yang selama berabad-abad menutupi hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, didukung oleh penemuan Injil Philip di daerah Nag Hamadi, Mesir pada tahun 1945.
Dalam Injil Philip ini, disebutkan dengan jelas, bahwa :
There were three who always walked with the lord: Mary his mother and her sister and Magdalene, the one who was called his companion�. And the companion of the [Saviour was ] Mary Magdalene. [He loved] her more than [all] the disciples [and used to] kiss her [often] on her [mouth]. The rest of [the disciples] said to him, 'Why do you love her more than all of us?'The Saviour answered and said to them,'Why do I not love you like her? " (59, 6-12; 63, 32- 64, 5)
Terjemahan ke bahasa Indonesianya, menurut saya :
"Ada 3 orang yang selalu berjalan bersama Yesus : Maria ibundanya dan Maria saudara ibunya, dan Magdalena, yang disebut sebagai pasangannya�. Dan pasangan dari Sang Juru Selamat (Saviour) adalah Maria Magdalena. (Dia mencintai) nya, melebihi cintanya kepada murid-murid yang lain dan sering menciumnya di mulutnya Murid-murid yang lain berkata kepadanya : �Kenapa engkau lebih mencintainya dari pada kami?�. ]Sang Juru Selamat menjawab dan berkata : Kenapa aku tidak mencintai kalian seperti mencintai dia?� (59, 6-12; 63, 32; 64, 5)
Selanjutnya dari hasil penelitian Prof. Thiering, terungkap fakta bahwa acara pernikahan Yesus dgn Maria Magdalena, diselenggarakan pada hari Jum�at tgl 22 Sept. thn 30. Ini adalah upacara pernikahan. Acara resepsinya diselenggarakan 3 thn kemudian, yaitu pada 19 Maret tahun 33 , jam 12 malam. Besoknya Yesus ditangkap, dan disalibkan.Pada tgl 14 Juni 37, jadi 4 tahun setelah penyaliban, lahirlah anak Yesus yg pertama, yg diberi nama Jesus Justus. Anaknya yg ke-3 lahir pada 10 April 44. Namanya tidak diketahui.Anaknya yg kedua tidak ada informasi.Perkawinan Yesus yg kedua berlanhsung dgn seorang perempuan yg bernamaiiLidia,iipada17-Maret-50. Kalau ditambah dengan cerita rakyat di Kashmir, Yesus juga kawin dengan seorang perempuan desa yg cantik. Jadi , Yesus punya 3 istri !!!
Kalau umat Islam, meragukan bahwa Yesus pernah kawin dan punya keturunan, maka buanglah keraguan itu jauh-jauh, karena Allah SWT berfirman dalam Al-Qur�an :
�Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul sebelum engkau, dan Kami memberikan isteri-isteri dan keturunan kepada mereka. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (atau mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab.�
(QS.Ar-Rad 13 : ayat 38).
Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.
SUMBER : http://islamic.xtgem.com

ISLAM MEYELIDIKI YESUS TTG POLIGAMI

Al Kitab membolehkan Poligami
Inilah dasar penafsiran kenapa dalam akidah Kristen :
  1. Perceraian dilarang.
  2. Poligami dilarang.
Lalu kata Yesus kepada mereka "barang siapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadapa istri (baru) nya itu. Dan jika Istri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain maka ia berbuat zinah" (Markus 10: 10-12).
Dengan logika sederhana Kita dapat menafsirkan sebagai berikut:
  1. Jika seseorang menceraikan pasangannya lalu kemudian kawin lagi maka ia zinah atau
  2. Jika seseorang tidak cerai dengan pasangannya lalu kawin lagi maka ia tidak zinah.
Jadi menurut Saya, Yesus membolehkan poligami, hal ini didasarkan pada :
  1. Pernyataan Yesus diatas dan 
  2. Pernyataan yesus bahwa Ia akan mengikut Taurat dan Hukum Nabi terdahulu : 
Janganlah kamu menyangka, bahwa aku datang untuk merombak Hukum Taurat atau Kitab Para Nabi. Aku datang bukan untuk merombaknya, melainkan untuk menggenapinya.  Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: selama langit dan bumi belum lenyap, satu titik pun sekali-kali tidak akan dihapus dari isi Hukum Taurat itu sampai semuanya terjadi.
(Matius 5:17-19)

Yesus mengikut Hukum Taurat dan Nabi terdahulu. 
Sementara Taurat menceritakan Nabi terdahulu, banyak yang punya istri lebih dari satu, berarti Yesus menyetujui Poligami mengingat Yesus tidak akan bertentangan dengan nabi terdahulu.
  1. Yakub punya istri empat : Leha, Rahel, Zilha dan bilha (Kejadian 29).
  2. Sulaiman (salomo) punya tujuh ratus istri dan tiga ratus gundik (I KRR 11:1-4).
Pendapat Kristen bahwa Nabi terdahulu berbuat itu karena sedang kilaf sedang dalam iman lemah menurut saya agak membingungkan, hal ini akan saya bahas di halaman ini paling bawah.
***
Yesus Membebaskan Pezina
Kemuidan kalau poligami dianggap zina itu menggelikan karena Yesus pada suatu kasus membolehkan (membebaskan) perempuan yang berzina.
Pagi-pagi orang yahudi bawa perempuan yang tertangkap berbuat zina kepada Yesus.
...... yang tidak bebas dari dosa silahkan lempari (rajam) perempuan itu....
satu persatu pergi .. tinggal yesus dan perempuan itu... Lalu kata yesus "akupun tidak akan menghukummu, pergilah jangan berbuat dosa lagi" (Yohanes 8 :2-11).
Masalah pelacur yang dibebaskan ini dapat ditafsirkan sebagai berikut :
  • Orang yang menghukum pelacur harus yang suci
Tapi ini dapat berarti:
  • Yesus sendiri merasa tidak suci sehingga Yesus pun tidak berani menghukum pelacur itu 
Ingat menurut Paulus Yesus berasal dari Bunda Maria seorang cewek yang tidak bebas dosa, 
"bukan Adam yang tergoda, melainkan cewek (Hawa) itulah yang tergoda dan jatuh kedalam dosa" (I Timotius 2:14).
 Dan arti lainnya : 
  • Yesus membolehkan pelacuran jika hanya dilakukan sekali dan tidak ada orang suci yang akan merajamnya.
Masuk akal kan?
***
Penjelasan ilmiah mengenai poligami 
Pada dasarnya terkadang ada keadaan dimana jumlah wanita lebih banyak dari jumlah pria, misal pada saat jaman perang dimana  banyak lelaki yang terbunuh.
Jadi poligami digunakan untuk maksud sosiologis dan juga biologis.
Masalah biologis penjelasan adalah sebagai berikut:
Sex atau hubungan suami istri adalah kebutuhan. Wanita yang sudah puber memerlukan sex. Tanpa Sex wanita bisa demam, pening, bisulan dsb. yang terakhir ini sih Gue becanda.
Tanpa (maaf) kehadiran lelaki disinya ada kemungkinan wanita melakukan:
  1. Masturbasi
  2. Ber-lesbian.
Diharapkan dengan poligami mengurangi terjadinya hal itu.
Dalam Islam Poligami dibolehkan jika : 
  1. Lelaki dapat bersikap adil baik hal harta maupun hubungan suami istri, 
  2. Mempunyai kekayaan material dan 
  3. Kekayaan sperma (ini yang penting man! uhuii)
Poligami dalam Islam adalah obat bukan kewajiban! Selain sebagai Obat untuk keadaan dimana jumlah wanita lebih banyak dari pria, juga sebagai Obat untuk kasus Pria yang libidonya terlalu besar seperti Presiden Soekarno dan Crayon Shin Chan.
***
Kerancuan Konsep Nabi Dalam Akidah Kristen
Dalam akidah Kristen konsep Nabi berbeda dengan Konsep Islam.
Dalam akidah Kristen seorang Nabi bisa berbuat salah atau jahat :
  1. Luth "berbuat" zina dengan dua anak gadisnya (Kejadian 19:30-38).
  2. Daud "berbuat" dengan istri orang (II samuel 11:2-5).
  3. Yakub bergulat melawan Allah (kejadian 32:28)
  4. Rubin anak laki-laki Yakub "berbuat" dengan istri Yakub (Kejadian 35:22).
  5. Yesus makannya rakus dan peminum anggur (Lukas 7:34)
  6. Yesus mengutuki Pohon Ara yang tidak bersalah (Matius 11:20-21)
Jadi nabi dalam konsep akidah Kristen bukan-lah orang pilihan terbaik sepanjang jaman. 
Dapat disimpulkan Tuhan Allah asal-asalan pilih  Nabi, alias Tuhan bodoh, kok milih Nabi yang akan jadi teladan umat akhlaknya rendah dan bobrok.
Dalam Injil juga Yesus secara aneh digambarkan berakhlak rendah dengan mengutuki pohon Ara yang tidak berbuah karena memang sedang tidak musim berbuah.
Saya penafsir yang bukan Nabi kok akhlaknya lebih baik dari Nabi-nabi ya? Saya tidak pernah berzina, saya tidak minum anggur, Saya tidak mengutuk pohon, saya tidak bergulat melawan Tuhan. 
Bagaimana, apakah Saya berarti lebih suci dari Nabi orang Kristen? Lebih suci dari Yesus?
Konsep Islam dalam Quran tentang Nabi  
Nabi dalam konsep akidah Islam adalah orang terbaik pilihan  Tuhan, bukan saja dijamannya tapi sepanjang kehidupan manusia sampai kapan pun. 
Nabi adalah orang terbaik atau tauladan dari semua segi-segi kehidupan : 
  1. Terbaik dalam hal keberanian, 
  2. Terbaik dalam hal kecerdasan
  3. Terbaik dalam hal keimana dan 
  4. Terbaik dalam hal akhlak / moral.
Quran menolak cerita-cerita penghinaan AlKitab tentang Nabi-Nabi yang berbuat mesum atau berbuat dosa. Cerita-cerita yang bukan merupakan kitab suci tapi imaginasi Penulis Yahudi yang tidak bermoral. 
"Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka (Quran Baqarah:15)
Nabi adalah orang yang bebas dosa karena selalu dilindungi oleh Roh Kudus (Ruhul Qudus = Malaikat Jibril).
*******
6134 

Kamis, 17 Februari 2011

UMUR AISYAH SEBENARNYA

Sebagaimana diketahui bersama, baru-baru ini kita dikejutkan dengan berita seorang ‘kiai’ (berusia 40 tahun lebih) yang menikahi seorang ANAK perempuan berusia 11 tahun (di beberapa sumber disebutkan berumur 12 tahun). Sang ‘kiai’ juga kemudian menikahi beberapa ANAK yang berusia lebih muda.

Sang ‘kiai’ mengatakan bahwa tindakannya ini diperbolehkan oleh agama (Islam) bla bla bla…dan ada ‘contoh’ dari Rasululloh SAW yg menikahi Aisyah yg berumur 7 tahun bla bla bla…
...
Pertanyaannya, apakah benar Islam (notabene Rasululloh SAW) mengajarkan hal seperti itu? Baiklah, mari kita lihat dan tinjau sejenak tentang ‘isu’ (hoax?) Rasululloh SAW menikahi Aisyah dalam usia 7 tahun tersebut.

Selama hampir 20 tahun, ‘kisah’ kehidupan Rasululloh SAW yg menikahi Aisyah yg (konon) berusia 7 tahun, tertanam dalam benak saya. Dan selama 5-6 tahun terakhir, ketika saya mulai bertobat dan (lebih) banyak belajar (lagi) tentang agama (Islam dan terkadang Kristen), barulah saya menyadari bahwa isu tersebut SERINGKALI dijadikan senjata oleh para orientalis dan musuh-musuh Islam, dengan menyatakan bahwa Rasululloh SAW adalah seorang (masya ALLOH) pedofilia (penyuka anak-anak kecil) bla bla bla…

Hanya saja, saya tidak bisa memberikan argumen yg tepat untuk membantah hal-hal tersebut, hingga beberapa waktu lalu saya sempat temukan sebuah artikel yang mengungkap ‘kebohongan’ Rasululloh SAW menikahi anak di bawah umur. Saat itu saya sudah berniat untuk memuatnya di blog ini, hanya saja artikelnya mendadak hilang.

Walhasil, saya mesti bongkar-bongkar arsip, yang butuh waktu cukup lama, karena tercecer di banyak dvd data.

Alhamdulillah, saya temukan sebuah artikel yang dimaksud, meski nampaknya bukan versi yang full, karena seingat saya, artikel yg saya simpan lebih panjang dan lebih jelas. Namun, saya pikir artikel di bawah ini cukup membantu ‘menjernihkan’ riwayat (hoax) pernikahan Rasululloh SAW dengan Aisyah.

Meluruskan Riwayat Pernikahan St ‘Aisyah RA

Baru-baru ini [22 Desember 2002] diperingati hari ibu. Saya teringat riwayat pernikahan Ummul Mu’miniyn (Ibu para Mu’minin) Sitti ‘Aisyah Radhiaya Lla-hu ‘Anhaa yang perlu diluruskan. Seperti diketahui dalam riwayat yang umum dituliskan di buku-buku dan diajarkan di madrasah, maupun di sekolah umum St ‘Aisyah RA dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Riwayat inilah yang perlu diluruskan.

Hadits mengenai umur St ‘Aisyah RA tatkala dinikahkan adalah problematis, alias dhaif. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam ibn ‘Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya. Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan St ‘Aisyah RA tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas. Itupun baru diutarkan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.

Mengenai Hisyam ini Ya’qub ibn Syaibah berkata: “Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq.” Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II, hal.50). Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301). Alhasil, riwayat umur pernikahan St ‘Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn ‘Urwah, tertolak.

Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan peristiwa secara khronologis:

- pre 610 Miladiyah (M): zaman Jahiliyah - 610 M: Permulaan wahyu turun - 610 M: Abu Bakr RA masuk Islam - 613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka - 615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah - 616 M: Umar bin al Khattab masuk Islam - 620 M: St ‘Aisyah RA dinikahkan - 622 M: Hijrah ke Madinah - 623/624 M: St ‘Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW

Menurut Tabari: Keempat anak Abu Bakr RA dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya pre-610 M. (Tarikh alMamluk, alTabari, Jilid 4, hal.50). Tabari meninggal 922 M.

Jika St ‘Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti St ‘Aisyah lahir tahun 613 M. Padahal manurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr RA lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu pada tahun sebelum 610 M. Alhasil berdasar atas Tabari, St ‘Aisyah RA tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610. Jadi kalau St ‘Aisyah RA dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun. Jadi kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan St ‘Aisyah RA, yaitu Asmah.

Menurut Abd alRahman ibn abi Zannad: “Asmah 10 tahun lebih tua dari St ‘Aisyah RA (alZahabi, Muassasah alRisalah, Jilid 2, hal.289). Menurut Ibn Hajar alAsqalani: Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Taqrib al Tahzib, Al-Asqalani, hal.654).

Alhasil, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga St ‘Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah, dan itu berarti St ‘Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. WaLlahu a’lamu bishshawab.

*** Makassar, 29 Desember 2002 [H.Muh.Nur Abdurrahman]

**Arlan toreandreflo Asr =  http://www.facebook.com/yhoaenkphamanhoeank#!/yhoaenkphamanhoeank?sk=info

Senin, 31 Januari 2011

TUHAN YANG CABUL


"NAIKLAH YESUS KE ATAS KELEDAI BETINA. SEPERTI BIASA YESUS SELALU MEMASUKKAN JARI TELUNJUK DAN KEMALUANNYA NYA KEDALAM LOBANG KEMALUAN KELEDAI BETINA YANG BARU SAJA DICURI DARI BETFAGE HINGGA YESUS MENGELUARKAN CAIRAN BeRUPA MANI.. SEMUA ORANG ISRAEL MELIHAT HOBI YESUS SAMBIL BERSERU :"INIKAH KERJAAN MESIAS?" (INJIL MATIUS 20:22), PD BIBLE TERBITAN 1928 SEBELUM AKHIRNYA DIEDIT OLEH PENDETA KRISTEN

Minggu, 26 Desember 2010

TOKOH PENDUSTA UTAMA KRISTEN

INILAH DIA TOKOH SANG PENDUSTA UTAMA, PAULUS TARSUS!!!!
YANG MENGAKU SEBAGAI RASUL...APA BEDANYA DENGAN JAMAN SEKARANG ADA ORANG YANG MENGAKU NABI DAN RASUL MUHAMMAD MUSADEK??? BEDANYA PAULUS MENDIRIKAN YANG NAMANYA KRISTEN DAN NATAL YANG PENUH DUSTA ITU DIDUKUNG DAN DIBENTUK OLEH KESEPAKATAN 4 NEGARA : YAHUDI, AMERIKA SERIKAT, YUNANI DAN VATIKAN ROMA. JADI JELAS SAMPAI KIAMAT, SAMPAI 4 NEGARA ITU BELUM HANCUR, KRISTEN TETAP AKAN ADA. PELOPOR UTAMA PEMBENTUKKAN KRISTEN ADALAH YAHUDI, DENGAN TUJUAN UNTUK MENGADU DOMBA ISLAM DENGAN ORANG-ORANG DUNGU SEPERTI KRISTEN. YAHUDI ADALAH KUMPULAN ORANG-ORANG PENGECUT DAN PECUNDANG. MEREKA TAHU BENAR DI DALAM AL-QURAN SUDAH DITAKDIRKAN SELALU KALAH BERPERANG JIKA BERHADAPAN DENGAN ISLAM, MAKANYA MEREKA MENGORBANKAN KRISTEN BUAT SEMUA ITU.
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم مَّا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ طُغْيَانًا وَكُفْرًا وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ كُلَّمَا أَوْقَدُوا نَارًا لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللَّهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. (Al-Maaidah: 64)

لَن يَضُرُّوكُمْ إِلَّا أَذًى وَإِن يُقَاتِلُوكُمْ يُوَلُّوكُمُ الْأَدْبَارَ ثُمَّ لَا يُنصَرُونَ
Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan. (Ali-Imran: 111)


FIRMAN ALLAH AL-QUR'AN:
"Apakah kamu masih mengharapkan mereka (Bani Israel) akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar Firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?" (QS. 2:75)


RATAPAN NABI YEREMIA:
"Bagaimanakah kamu berani berkata: 'Kami bijaksana, dan kami mempunyai Taurat TUHAN?' Sesungguhnya, pena palsu penyurat sudah membuatnya menjadi bohong." (Yeremia 8:8)


TIPU DAYA PAULUS TARSUS:
"Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya." (2 Korintus 12:16)
sumber : Islam Kaffah
http://www.facebook.com/eddy.king.the.kong#!/islam.kaffah

KRISTEN MENOLAK NATAL

Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal 
1. Catholic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Chrismas:
"Natal bukanlah upacara gereja yang pertama  melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."
Dalam buku yang sama, tentang "Natal Day" dinyatakan sebagai berikut:
"Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir'aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
"Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.'
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944, menyatakan:
"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut". (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus) ... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus." 

Merayakan Natal = Melestarikan Kebo­hongan dan Pemborosan

Menjelang Natal akan bermunculan berbagai iklan di toko-toko, koran, majalah dlsb. Jutaan dolar dan miliaran rupiah dihamburkan untuk promosi berbagai barang dagangan untuk keperluan Natalan. Semuanya dikemas sedemikian rupa sehingga tampak seperti "Malaikat Pembawa Terang", padahal tanpa mereka sadari ajaran Yesus mereka telantarkan, karena yang mereka rayakan adalah tradisi ajaran agama kafir kuno, bukan perintah Tuhan ataupun Yesus

"Bukan setiap orang yang berseru kepada­Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapaku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23)

"Percuma mereka beribadah kepada-Ku. sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” (Markus 7: 7-8)

"Melihat itu murid-murid gusar dan berkata: "Untuk apa pemborosan ini? Sebab minyak itu dapat dijual dengan mahal dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." (Matius 26:8-9)

Dari penjelasan sejarah Natal ini, jelas­lah bahwa Natal itu bukan ajaran Yesus.

Yesus seumur hidupnya tidak pernah sekalipun menyuruh merayakan Natal bagi dirinya. Merayakan dirinya sebagai seorang Nabi atau Rasul saja beliau tidak pernah ajarkan, apalagi menyuruh merayakan kelahirannya sebagai Tuhan!! Tidak ada satu dalilpun dalam Alkitab menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember. Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun mengakui bahwa Natal bukan ajaran gereja.
Dalam pandangan Islam, haram hukum­nya bila ikut-ikutan merayakan Natal. Jangankan umat Islam, bagi umat Kristiani pada dasarnya sama sekali tidak punya satu dalilpun merayakan Natal. Umat Islam yang merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. itupun tidak ada Qur’an dan Sunnahnya, apalagi merayakan Natal. Merayakan Natal sama saja merayakan "kelahiran Tuhan," padahal dalam pandangan Islam, Tuhan tidak lahir dan tidak pula dilahirkan.

Jika Umat Kristiani merayakan Natal hanya sebatas Yesus sebagai seorang Nabi atau Rasul atau seorang Utusan Tuhan, itu masih bisa dipahami. Tetapi umat Kristiani merayakan hari Natal, bukan sebagai hari kelahiran Yesus sebagai seorang Nabi, Rasul atau Utusan Tuhan, tetapi sebagai hari kelahiran Yesus sebagai "Anak Tuhan'' atau "Anak Allah".

Haram hukumnya menurut pandangan Islam karena berdasarkan Al Qur`an, Yesus bukan Tuhan dan Tuhan tidak punya anak.


 بَدِيعُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَنَّىٰ يَكُونُ لَهُ وَلَدٌ وَلَمْ تَكُن لَّهُ صَاحِبَةٌ ۖ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ [٦:١٠١]

Badii`us samaawaati wal rdhi annaa yakuunu lahuu waladuw wa lam takul lahuu shaahibatuw wa khalaqa kulla syai­iw wa huwa bi kulli syai-in ‘aliim.

"(Dia) pencipta langit dan bumi, bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia mengetahui seala sesuatu. " <span>(Qs 6 Al An-Aam 101 )

Bahkan dalam ayat lain Allah wahyukan kepada Rasul-Nya Muhammad saw, bahwa jika Dia mempunyai anak benaran, maka orang yang mula-mula akan menyembah anak itu adalah Rasul-Nya yaitu Muhammad saw.

  قُلْ إِن كَانَ لِلرَّحْمَٰنِ وَلَدٌ فَأَنَا أَوَّلُ الْعَابِدِينَ [٤٣:٨١]

"Katakanlah, "Jika Yang Maha Pengasih itu mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula menyembahnya," <span>(Qs 43 Az Zuhkruf 81).

Bahkan dalam ayat lain Allah peringatkan kepada mereka (Yahudi dan Nashara) bahwa tidak benar Dia mempunyai anak!

 قَالُوا اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ هُوَ الْغَنِيُّ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ إِنْ عِندَكُم مِّن سُلْطَانٍ بِهَٰذَا أَتَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Qaalut takhadzallaahu waladan subhaa­nahuu-huwal ghaniyyu lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardhi in `indakum min sulthaanim bi haadzaa a taquuluuna 'alallaahi maa laa ta`lamuun.

"Mereka (Yahudi dan Nashari) berkata, "Allah mempunyai anak." Allah Mahasuci, Dialah Yang Maha Kaya, bagi-Nya apa-apa yang di langit dan di bumi; tidak ada alasan bagi kamu tentang itu. Apakah kamu berkata terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"  (Yunus: 68)


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ [١١٢:١]
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
﴿١﴾

اللَّهُ الصَّمَدُ [١١٢:٢]
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
﴿٢﴾

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ [١١٢:٣]
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
﴿٣﴾

وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ [١١٢:٤]
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Qul huwallaahu ahad, Allahush shamad, Lam yalid wa lam yuulad, Wa lam yakul Iahuu kufuwan ahad.
"Katakanlah, "Dia-lah Allah yang maha Esa. Allah tempat meminta. Dia tidak beranak dan tidak (pula.) diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya". <span>(Qs 112 Al lkhlash 1-4)
Keterangan:
** Jika kita menerima keterangan Injil Lukas, maka Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi. Hal ini didasarkan pada keterangan Injil Lukas yang menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1), dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi,* maka Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada tahun 29 Masehi, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23). Ini berarti, Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi.

Sumber :
* A) Josephus F (1998) B) Asimov I (1969) C) Braid W (1971) D) Duncan GB (1971) E) Leon-Dufour X (1983) F) Jerald F. Dirks (2001). 
  • Restad, Penne L. (1995). Christmas in America: A History. New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-509300-3. 
  • The Battle for Christmas, by Stephen Nissenbaum (1996; New York: Vintage Books, 1997). ISBN 0-679-74038-4
  • The Origins of Christmas, by Joseph F. Kelly (August 2004: Liturgical Press) ISBN 978-0-8146-2984-0
  • Christmas Customs and Traditions, by Clement A. Miles (1976: Dover Publications) ISBN 978-0-486-23354-3
  • The World Encyclopedia of Christmas, by Gerry Bowler (October 2004: McClelland & Stewart) ISBN 978-0-7710-1535-9
  • Santa Claus: A Biography, by Gerry Bowler (November 2007: McClelland & Stewart) ISBN 978-0-7710-1668-4
  • There Really Is a Santa Claus: The History of St. Nicholas & Christmas Holiday Traditions, by William J. Federer (December 2002: Amerisearch) ISBN 978-0-9653557-4-2
  • St. Nicholas: A Closer Look at Christmas, by Jim Rosenthal (July 2006: Nelson Reference) ISBN 1-4185-0407-6
  • Just say Noel: A History of Christmas from the Nativity to the Nineties, by David Comfort (November 1995: Fireside) ISBN 978-0-684-80057-8
  • 4000 Years of Christmas: A Gift from the Ages, by Earl W. Count (November 1997: Ulysses Press) ISBN 978-1-56975-087-2
  • Sammons, Peter (1 Mei 2006). The Birth of Christ. Glory to Glory Publications (UK). ISBN 0-9551790-1-7.
   Sumber : Islam Kaffah

KEBOHONGAN DAN DUSTA BESAR KRISTEN SOAL NATAL 25 DESEMBER

SEJARAH NATAL
Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih - yang mereka sebut Tuhan Yesus.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 - 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).
Chritmas diartikan sebagai hari kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh hampir semua orang Kristen didunia, berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma. Padahal ajaran tersebut tidak terdapat dalam Alkitab dan Yesus-pun tidak pernah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menyelenggarakannya.

Perayaan yang masuk kedalam ajaran Gereja Katolik Roma pada abad ke empat ini, berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Perayaan Natal yang diselenggarakan diseluruh dunia ini samasekali tidak mempunyai dasar dari Alkitab.

Menurut penjelasan di dalam Catholic Encyclopedia edisi 1911, yang berjudul "Christmas", ditemukan kata-kata yang berbunyi sebagai berikut :

"Christmas was not among the earliest festivals of church, the first evidence of the feast is from Egypt. Pagan custom centering around the January calends gravitated to christmas. "

"Natal bukanlah upacara gereja yang pertama, melainkan ia diyakini berasal dari Mesir. Perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala & jatuh pada bulan Januari ini, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus."

Masih dalam Encyclopedi itu juga dengan judul "Natal Day" bapak Katolik pertama mengakui bahwa :
"In the Scnptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on his birthday. It is only sinners (like Pharaoh and Herold) who make great rejoicings over the day in which they were born into the world. "

"Didalam Kitab Suci, tidak seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanya orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."

Natal Menurut Encyclopedia Americana Tahun 1944

"Christmas...it was according to many authorities, not celebrated in ihe first centuries of the Christian church, as the Christian usage in gene.ral was to celebrate the death of remarkable persons rather than their birth... " (The "Communion", which is instituted by New Testament Bible authority, is a memorial of the death of Christ.) "A feast was established in memory of this even (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth century the Westem Church ordered it fo be celebrated forever on the day of the old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of Christ's birth existed.

"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut." ("Perjamuan ci" yang termaktub dalam Kitab Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.) "Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke empat Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."

Kelahiran Yesus Menurut Bibel 
Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran Yesus sebagaimana dalam Lukas 2:1:8 dan Matius 2:1, 10, 11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Lukas 2:1-8:

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dan kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya didalam palungan, karena tidak ada tempat yang bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Jadi, menurut Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus penduduk (7 M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam Ibu Yesus berasal dari Betlehem, maka mereka bertugas ke sana, dan lahirlah Yesus Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempat makanan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Menurut Matius 2:1, 10, 11:
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintahkan tahun 37 SM - 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal tidak mustahil.
Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al Qur'an telah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihissalam).
"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu". (Surat Maryam: 23-25).
Jadi menurut Al Qur'an Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible - seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23) : Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan: Agustus - September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity - seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
There is, moreover, no authority for the belief than December 25 was the actual birthday of Jesus. If we can give any credence to the bith-story of Luke, with the shepherds keeping watch by night in the fields near Bethlehem, the birth of Jesus did not take place in winter, when the night temperature is so law in the hill country of judea that snow is not uncommon. After much argument our christmas day seems to have been accepted about A.D. 3000.
(Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Behtlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pengunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 200 Masehi).

Pada Tahun Berapa Yesus Lahir? 
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (sudah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus, jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi - 14 Sesudah Masehi.** Sedangkan Matius 2:1 (juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi - 4 sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah masehi. Antara lain kita kutip buku tulisan rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang berjudul The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
In the nineteehnt century, when it became evident and was finally admitted that Herod died in the year 4 B.C. and it was recalled that, according to story in Matthew's Gospel (2:16), King Herod, in order to eliminate little Jesus as a possible "King of the Jews", had ordered all infants of two years old and under to be killed, the birth-date of Jesus 0bviously had to be moved back to 4 B at least. Today, scholars prefer 5 to 6 B as the date best accomodating the indonsistent and even cont5radictory traditions, legens, and gospels, although some historians push the date back to 8 and 10 b.C. The problem of the correct dating of Jesus' birth, life, and death has now been raised again (due to several statemensin these Essence Scrolls) along with the related question on the deity.
(Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diajui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakal jadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanannya juga harus dibangkitkan kembali).
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (sudah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus, jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi - 14 Sesudah Masehi.** Sedangkan Matius 2:1 (juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi - 4 sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah masehi. Antara lain kita kutip buku tulisan rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang berjudul The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
In the nineteehnt century, when it became evident and was finally admitted that Herod died in the year 4 B.C. and it was recalled that, according to story in Matthew's Gospel (2:16), King Herod, in order to eliminate little Jesus as a possible "King of the Jews", had ordered all infants of two years old and under to be killed, the birth-date of Jesus 0bviously had to be moved back to 4 B at least. Today, scholars prefer 5 to 6 B as the date best accomodating the indonsistent and even cont5radictory traditions, legens, and gospels, although some historians push the date back to 8 and 10 b.C. The problem of the correct dating of Jesus' birth, life, and death has now been raised again (due to several statemensin these Essence Scrolls) along with the related question on the deity.
(Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diajui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakal jadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu 5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanannya juga harus dibangkitkan kembali).
Tentulah tulisan ini tidak akan membahas arti kelahiran itu, karena itu bukanlah kompetensi kita untuk membahasnya. Yang akan dibahas hanya perkara bilakah 'Isa ibnu Maryam dilahirkan. Pada tanggal 25 Desember ummat Nashrani di seluruh dunia, kecuali golongan Russian Ortodox Church (Katholik Yunani), merayakan Hari Natal (kelahiran) Yesus Kristus yang ke 1992. Apakah betul 'Isa ibnu Maryam lahir pada tanggal 25 Desember dan tepat 1992 tahun lalu? Di dalam Injil hal itu tidak tercantum. Yang kita ketahui hanya ini, dari Injil Lukas bab 2:1-7: "Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan sorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan."
Jadi, 'Isa ibnu Maryam menurut Injil dilahirkan sewaktu bangsa Yahudi dijajah oleh imperium Romawi di bawah Kaisar Augustus yang memerintah dari tahun 30 sebelum Masehi sampai tahun 14 sesudah Masehi (untuk selanjutnya akan dituliskan Miladiyah, artinya natal). Sudah pasti 'Isa bnu Maryam lahir sebelum Herodes Agung mati (tahun 4 sebelum Miladiyah), jadi sekitar tahun 8 - 6 sebelum tarikh Kristen yang ditentukan oleh Dionisius Exiguus dalam abad VI. Perhitungan Dionisius mengenai Tarikh Kristen dihitung salah. Meskipun perhitungan Dionisius itu meleset, namun itulah yang diambil sebagai Tarikh Kristen yang resmi diterima di seluruh dunia seperti yang orang pakai sekarang ini. Telanjur dipakai sebelum diteliti secara mendalam sejarah imperium Romawi.
Demikian pula mengenai tanggal 25 Desember, itupun tidak disebutkan dalam Injil. Sesungguhnya tanggal 25 Desember itu adalah hari lahirnya dewa Mithras, hari munculnya dewa Matahari. Ini diambil alih dari kebiasaan di Barat dalam merayakan "munculnya matahari" yang selalu mereka rayakan sebelum mereka memeluk agama Nashrani. Setelah mereka memeluk agama Nashrani pesta itu dimurnikan maknanya menjadi tanggal untuk memperingati lahirnya "Sang Matahari" yaitu Yesus Kristus yang datang ke dunia ini sebagai "Terang Dunia" seperti dikatakan Injil Yohanes 1:1-18.
Dari uraian di atas itu jelas bagi kita bahwa tahun kelahiran 'Isa bnu Maryam adalah tahun 8 - 6 lebih dahulu dari tahun menurut sistem kalender Miladiyah. Yaitu seperti yang diisyaratkan dalam Injil karangan Lukas, pada waktu Kaisar Augustus memerintahkan sensus penduduk untuk kepentingan pemungutan pajak. Demikian pula mengenai tanggal kelahiran 'Isa bnu Maryam bukanlah pada 25 Desember, karena sesungguhnya tanggal 25 Desember itu adalah hari lahirnya dewa Mithras yang diyakini masyarakat barat sebelum beragama Nashrani. (Tentang nama dewa Mithras, atau dewa Matahari yang dipuja oleh bangsa Eropah sekeliling Laut Tengah dan juga dipuja oleh bangsa Parsi dalam nama yang sama, perlu diadakan penelitian apakah ada hubungannya atau hanya kebetulan dengan kemiripan nama dewa Amiterasu, dewa Matahari yang dipuja oleh bangsa Jepang). Bahkan dalam Injil diisyaratkan 'Isa bnu Maryam tidaklah dilahirkan dalam musim dingin. Yaitu tatkala 'Isa bnu Maryam dilahirkan, para gembala sementara menjaga kawanan ternaknya pada malam hari. Seperti diketahui dalam ilmu bumi-alam, tanggal 25 Desember adalah pertengahan musim dingin. Tatkala itu matahari mulai bergeser ke utara setelah selama musim dingin itu bergeser ke selatan pada garis ekliptika di bola langit. Mana ada gembala yang berani menggembalakan ternaknya di malam hari, di udara luar yang terbuka, dalam pertengahan musim dingin. Boleh dilihat di peta bahwa Galilea sampai Judea terletak di sebelah utara garis Tropic of Cancer, yaitu daerah yang mempunyai 4 musim: dingin, semi, panas, gugur.
Bahwa kelahiran 'Isa bnu Maryam bukan dalam musim dingin, ada diisyaratkan dalam Al Quran. Adapun Al Quran dalam S. Maryam mengisyaratkan bahwa 'Isa bnu Maryam dilahirkan ketika musimnya buah kurma sedang ranum di pohonnya. Menurut Al Quran Malaikat Jibril dua kali mendatangi Maryam. Kedatangannya yang pertama dalam wujud manusia, ketika Jibril menginformasikan kepada Maryam akan melahirkan seorang anak laki-laki yang suci, (S. Maryam 19).
Dengan kekuasaan Allah anak itu dikandung Maryam, tanpa prolog proses biologik, jadi tanpa ayah. Itulah sebabnya dalam Al Quran disebut 'Isa bnu Maryam, Isa Putera Maryam. Penekanan dalam S.Maryam 19 itu dengan ghulaman zakiyyan, anak laki-laki yang suci, untuk menangkis tuduhan menghujat masyarakat Yahudi tentang hal kelahiran 'Isa bnu Maryam tanpa ayah. Adapun kedatangan Jibril untuk kedua kalinya kepada Maryam, bukan dalam wujud manusia, melainkan hanya suaranya saja yang kedengaran oleh Maryam, pada waktu Maryam baru saja melahirkan. Fahamaltahu fantadzabat bihi makanan qashiyyan, (S.Maryam 22). Maka ia (Maryam) mengandungnya (Isa), lalu ia pergi dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Wa huzzi ilayki bijiz'i nnakhlati tusaqith 'alayki ruthaban janiyyan, (S.Maryam 25). (Maka kata Jibril): Dan goncanglah batang kurma itu, nanti (dari pohon itu) berguguran atasmu kurma yang ranum.
Jadi kesimpulannya, 'Isa bnu Maryam dilahirkan pada waktu sensus penduduk di imperium Romawi seperti yang diisyaratkan oleh Injil, yaitu 8 - 6 tahun lebih dahulu dari sistem penanggalan Miladiyah. Artinya pada tahun pertama penanggalan Miladiyah 'Isa bnu Maryam telah berumur 6 - 8 tahun. Dan bahwa 'Isa bnu Maryam tidak dilahirkan dalam musim dingin, pada 25 Desember, melainkan pada waktu gembala mampu menggembalakan ternaknya di malam hari, seperti juga yang diisyaratkan oleh Injil. Yaitu pada waktu pohon kurma sedang ranum buahnya, seperti yang diisyaratkan oleh Al Quran. Walhasil informasi dari Injil dengan informasi dari Al Quran saling mengisi, dalam hal bilakah 'Isa bnu Maryam dilahirkan, baik bulan maupun tahunnya.


Asal usul Perayaan Natal 25 Desember
Pendapat pertama :
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke 4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun = matahari; day = hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan = Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan: Pertama, hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus, untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 Masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Darimana kepercayaan paganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember?
Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuni di dalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan:
Namrud cucu Ham. Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nirod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kota "Marad" yang artinya: "Dia membangkang atau Murtad" antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu kandungnya sendiri bernama "Semiramis".
Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon "Evergreen" yang tumbuh dari sebatang kayu mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal-usul pohon Natal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai "anak suci dari surga".
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini berubah menjadi "Mesiah palsu", berupa dewa "Ba-al" anak dewa matahari dengan obyek penyembahan "Ibu dan Anak" (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa "Isis dan Osiris", di Asia bernama "Cybele dan Deoius", di Roma disebut "Fortuna dan Yupiter". Bahkan di Yunani, "Kwan Im" di Cina, Jepang, dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa "Madonna" dan lain-lain. 
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa).
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana?an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besar dan dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus,Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zrates (Bangsa Persia) dan Fo Hi (Bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Solulus, Aristonicus, Tibarius, Grocesus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba.
Konsep/dogma agama bahwa yesus adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada jemaat di Roma.
Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ? (Roma 3:7).
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu. Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang?. (Matius 24:4-5). 
Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal
Untuk mengetahi pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi dari tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
"Beginilah firman Tuhan: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak, orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang."
Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal, yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan dalam Yeremia 10:5:
"Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara, orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapat."

Pendapat Kedua :
Natal berasal dari kepercayaan pen-yem­bah berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia kuno dibawah raja Nimrod (cucunya Ham, anak nabi Nuh). Nimrod inilah orang pertama yang mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Niniweah dll, serta kerajaan di dunia dengan sistem kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar pemerintahan. Nimrod ini adalah seorang pembangkang Tuhan. Jumlah kejahatannya amat banyak, diantaranya dia mengawini ibu kandung­nya sendiri Semiramis.
Setelah Nimrod meninggal, ibunya yang merangkap istrinya menyebarkan ajaran Nimrod bahwa roh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya telah mati. Adanya pohon Evergreen yang tumbuh diatas sebatang pohon kavu yang telah mati, ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod. Untuk mengenang hari kelahiran Nimrod setiap tanggal 25 Desember, Semiramis menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting pohon itu sebagai peringatan hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul Pohon Natal. Melalui pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod dianggap sebagai "Anak Suci dari Surga'. Dari perjalanan sejarah dan pergantian generasi ke generasi dari masa­kemasa dan dari satu bangsa ke bangsa lainnya, akhirnya penyembahan terhadap berhala Babilonia ini berubah menjadi Mesias Palsu, yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa Matahari.

Kepercayaan orang-orang Babilonia yang menyembah kepada "Ibu dan anak" (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali), menyebar luas dari Babilonia ke berbagai bangsa di dunia dengan cara dan bentuk berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara tersebut. Di Mesir dewa-dewi tersebut bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele dan Deoius.

Di Roma bernama Fortuna dan Yupiter, juga di negara-negara lain seperti di China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemu­jaan terhadap dewi Madona, jauh sebelum Yesus dilahirkan.

Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut "Kristen", mereka telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.

Natal adalah acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang saat itu puluhan abad yang lalu, belum mengenal agama yang benar, dan akhirnya terwariskan sampai sekarang ini. Di Mesir, jauh sebe­lum Yesus dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan kelahiran anak Dewi Isis (Dewi langit) yang mereka percaya lahir pada tanggal 25 Desember.

Para murid Yesus dan orang-orang Kristen yang hidup pada abad pertama, tidak pernah sekalipun mereka merayakan Natal sebagai hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember. Dalam Alkitab/Bible, tidak ditemukan walau satu ayatpun Tuhan/ Allah maupun Yesus yang memerintahkan untuk merayakan Natal, sebab perayaan setiap tanggal 25 Desember, adalah perayaan agama Paganis (penyembah berhala) yang dilestarikan oleh umat Kristiani.

Upacara Natal adalah berasal dari ajaran Semiramis istri Nimrod, yang kemudian di lestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun hingga sekarang ini dengan wajah baru yang disebut Kristen.

Sinterklas
Sinterklas atau Santa Claus sebenarnya bukan ajaran yang berasal dari penganut paganisme (penyembah berhala) maupun Alkitab. Sinterklas adalah ciptaan seorang Pastur yang bernama "Santo Nicolas" yang hidup pada abad ke empat Masehi. Menurut Encyclopedia Britannica halaman 648-649 edisi kesebelas, disebutkan :

"St Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greek and Latins on the 6th of December...a Legend of his surreptitious bestowal bf dowries on the three daughters of an impoverished citizen...is said to have originated the old custom of giving present in secret on the Eve of St. Nicholas (Dec 6), subsequently transferred to Christmas day. Hence the association of Christmas with Santa Claus."

"St. Nicholas, adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tgl 6 Desember. Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga orang anak wanita miskin. untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberi­kan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terkaitlah antara hari Natal dan Sabta Claus.."

Sinterklas Mengajarkan Kebohongan
Dalam ajaran agama manupun, semua orang tua melarang anaknya berbohong. Tetapi menjelang Natal, banyak orang tua yang membohongi anaknya dengan cerita tentang Sinterklas yang memberikan hadiah Natal ketika mereka tidur. Begitu anak-anak mereka bangun pagi, didalam sepatu atau kaos kaki mereka yang digantungkan didepan pintu rumah, telah berisi berbagai permen dan hadiah lainnya. Oleh sebab itu Sinterklas merupakan pembohongan yang dilakukan oleh setan yang menyamar sebagai manusia.

"Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka."2 Kor 11:14-15)

Pohon Terang
Pohon Terang atau Pohon Natal, sama­sekali tidak pernah dianjurkan oleh Tuhan maupun Yesus untuk mengadakan atau merayakannya. Itu semua diadopsi dari ajaran agama pagan (kafir kuno). Pohon itu sendiri disebut dengan istilah "Mistleto" yang biasanya dipakai pada perayaan musim panas, sebagai persembahan suci kepada matahari.

Menurut Frederick J. Haskins dalam bukunya Answers to Questions disebutkan:

"The use of Christmas wreaths is believed by outhorities to be traceable to the pagan customs of decorating buildings and places of worship at the feast which took place at the same times as Christmas. The Christmas tree is from Egypt, and its origin date from a period long anterior to the Christian Era."

"Hiasan yang dipakai pada upacara Natal adalah warisan dari adat agama penyembah berhala (paganisme) yang menghiasi rumah dan tempat peribadatan mereka yang waktunya bertepatan dengan malam Natal sekarang. Sedangkan pohon Natal berasal dari kebiasaan Mesir Kuno yang masanya lama sekali sebelum lahirnya agama Kristen."

Sungguh mengherankan sekali dan sekaligus memprihatinkan, ternyata sebagian besar umat Kristiani tidak mengerti dan tidak menyadari tentang sejarah perayaan Natal dan Pohon Terang.

Mereka begitu antusias menambut kedatangan hari Natal, bahkan jauh jauh hari sebelumnya mereka sudah memper­siapkan dengan biaya yang begitu besar dalam menyambut hari kelahiran Tuhan mereka. Padahal merayakan Natal dengan Pohon Terang samasekali tidak punya dasar atau dalil didalam kitab suci mereka sendiri. Para Pendeta dan Pastur diseluruh dunia bahkan Uskup dan Paus, jika ditanya tentang Natal dan Pohon Terang, pasti akan mengakui bahwa memang tidak ada dalil dan ajaran dalam Alkitab bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dan tidak ada satu ayatpun tertulis didalam Alkitab (Bible) yang memerintahkan untuk meraya­kannya.

Kata Bibel / Alkitab tentang Pohon Natal

"Beginilah firman Tuhan: "Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa­bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adaIah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat me­langkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun tidak dapat. " Tidak ada yang sama seperti Engkau, ya Tuhan! Engkau besar dan nama-Mu besar oleh keperkasaan. " (Yeremia 10:2-6)

Ayat-ayat Alkitab tersebut jelas sekali mengatakan bahwa Pohon Terang adalah upacara penyembahan berhala yang tidak bisa berbicara, tidak bisa berbuat jahat dan tidak bisa juga berbuat baik. Tetapi kenapa masih saja disembah oleh sebagian besar umat Kristiani? Jawabnya karena mereka tidak mengerti kandungan kitab sucinya, dan hanya ikut-ikutan apa kata pemimpin agama mereka. Tidak mereka sadari bahwa justru mereka bukan pengikut Yesus yang setia. Pengikut Yesus (Isa) yang sebenarnya adalah ummat Islam!

Apakah Natal Memuliakan Yesus?

"Maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang tuhan mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada illah mereka? Aku pun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi illah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi illah mereka. (32) Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu Iakukan dengan setia, jangan­lah engkau menambahinya ataupun mengu­ranginya. " (Ulangan 12:30-32)

"Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."(Matius 19:8-9)

"Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perin!ah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. " (Markus 7: 7-8)

Sumber ; Islam Kaffah